6 Sep 2024, 8:13pm
Literasi Sains
by

leave a comment

Me-Ve-Bu-Ma-Yu-Sa-U-Ne

Terasa ada yang kurangkah dari jembatan keledai pada judul tulisan di atas? Jika Anda mencari-cari mana Plu-nya, berarti Anda dan saya satu generasi dalam mempelajari Tata Surya. Dulu, sewaktu saya SD, saya diajarkan bahwa ada sembilan planet dalam Tata Surya. Berturut-turut dari yang paling dekat ke Matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Untuk memudahkan dalam menghapal urutan itu, maka dibuatlah rantai me-ve-bu-ma-yu-sa-u-ne-plu.

Saat ini planet dalam Tata Surya hanya tersisa delapan. Sejak Agustus 2006 Pluto dikeluarkan dari susunan planet, dan dikategorikan sebagai planet katai bersama Eris, Ceres, Haumea, dan Makemake. Saat itu International Astronomical Union membuat definisi baru tentang planet. Pluto tidak memenuhi syarat sebagai planet karena tidak mampu “membersihkan” lintasannya dari objek-objek lain.

Ilmu pengetahuan selalu berkembang. Apa yang dahulu tidak kita ketahui, mungkin baru sekarang kita ketahui. Atau, apa yang dahulu kita ketahui, sekarang mungkin tidak seperti dahulu lagi. Seperti kasus Pluto yang sekarang bukanlah planet. Oleh karena itu, ada istilah belajar sepanjang hayat. Belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, tanpa dibatasi oleh usia. Dengan belajar sepanjang hayat, kita diharapkan mampu meningkatkan kualitas kehidupan secara berkesinambungan, mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, serta dapat mengubah tantangan masa depan menjadi peluang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *